Daud Firman

Minggu, 03 Maret 2013

Apple Pertimbangkan Bagi-bagi 'Bonus' ke Pemegang Saham

 San Fransisco - Apple diprotes oleh banyak investornya gara-gara harga sahamnya yang terus anjlok sejak mencapai posisi tertingginya di US$ 705 per lembar. Menanggapi hal itu, CEO Apple Tim Cook memberikan sinyal bahwa produsen iPad itu sedang 'serius mempertimbangkan' untuk membagikan kas perusahaan ke pemegang sahamnya.

Bagi perusahaan lain hal seperti ini mungkin biasa, tapi jadi luar biasa bagi Apple karena selama ini pemegang sahamnya belum pernah mendapatkan bonus berupa dividen yang biasanya diambil dari laba perusahaan tersebut.

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar di kantor pusatnya, Apple hanya mengajukan perubahan kecil yang tidak banyak berpengaruh terhadap operasional perusahaan. Namun, dalam rapat itu Apple memberi sinyal adanya satu strategi yang melibatkan uang kas perusahaan.

Hal ini merupakan respons Cook terhadap kritik tajam yang dilontarkan aktivis pembela investor David Einhorn pasca anjloknya saham Apple. Dalam beberapa bulan terakhir, saham perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs ini sudah mengalami tren menurun, sehingga memangkas nilai kapitalisasi pasarnya hingga puluhan triliun rupiah

Sontak saja, hal ini membuat investor panik. Selain khawatir nilai investasinya makin kecil, investor juga mulai mempertanyakan kemampuan Apple bersaing dengan kompetitornya seperti Google dan Samsung. 

Ketika ditanya soal anjloknya harga saham, Cook menjawab "Saya juga tidak suka situasi ini," katanya seperti dikutip CNBC, Jumat (1/3/2013).

Ia menyatakan, Apple selalu bergerak untuk jangka panjang dan tahun 2012 lalu merupakan tahun yang hebat dan penuh dengan berbagai inovasi.

Saat ini, Apple punya kas sekitar US$ 137 miliar (Rp 1.301 triliun) ditambah laba ditahan pada triwulan terakhir sebanyak US$ 23 miliar (Rp 218,5 triliun).

Einhorn, investor yang awalnya cinta banget sama saham Apple, sekarang berbalik 180 derajat dan mulai menekan perusahaan untuk memberikan bonus terhadap pemegang saham, baik itu dalam bentuk dividen atau saham khusus.

Sayang, sinyal Cook untuk memberikan sebagian kas perusahaan ke pemegang saham itu belum bisa mendorong harga sahamnya atau minimal membuat sahamnya ditutup positif.

Pada penutupan perdagangan Kamis kemarin waktu setempat, saham Apple ditutup turun 3,17 poin (0,71%) ke level US$ 441,40 per lembar. 

"Simpanan uang Apple yang menggunung itu hanyalah sisa-sisa kejayaan masa lalu. Jika ingin melihat apakah perusahaan itu masih sehat adalah dengan arus kas yang terus bergerak dan bertambah, itu salah satu ciri produk yang dihasilkan perusahaan memang dibeli banyak orang," kata salah satu investor Apple yang juga menjabat sebagai pendiri Firsthand Funds, Kevin Landis.

"Banyak pihak setuju kalau mereka (Apple) punya masalah yang sangat serius," tambahnya.

Sumber : Click Here

0 Comment: